19 Oktober 2024
Aku, digambar oleh anak lanangku. |
Bicara tentang sikap kepada diri sendiri. Jangan pernah sekalipun melakukan ini. Ketika sudah menjadi kebiasaan, aku merasa itu tak lagi membawa hal baik untuk diriku sendiri. Seremeh apapun pekerjaan itu, menurutku yang saat itu kurasa bukan pekerjaan "besar", tak bisa kupamerkan, seperti tak berarti, dan rasanya tidak ada manusia lain yang akan terbantu banyak dengan ini, ternyata tanpa kusadari saat itu aku sedang mengkerdilkan diriku sendiri. Meremehkan diriku sendiri. Dan bodohnya, lambat laun hal yang serupa kulakukan kepada orang lain.
Pemikiran semacam itu membawaku untuk kemudian tak menganggap lagi yang kukerjakan adalah hal penting, sehingga perasaan remeh itu seakan mengajakku untuk tidak bersungguh-sungguh dan tidak mengusahakan sebaik mungkin bagaimana aku menyelesaikannya. Hingga pada akhirnya itu berlalu begitu saja.
Aku teringat lagi dengan pelajaran dari Greysia Poli saat Ia sedang bertanding. Sebagai seseorang yang dulu pernah juga berkali-kali bertanding bulutangkis, sangat bisa kubenarkan bahwa sejatinya saat berada di medan lapangan pertandingan itu, aku tidaklah hanya melawan dia yang ada di seberang net, tetapi bersamaan aku sedang juga sedang melawan diriku sendiri saat itu.
Pola-pola seperti ini semacam kanker yang menggerogoti kegigihan untuk mengusahakan yang terbaik. Kalau dibiarkan berlama-lama, ia bisa mengubahku menjadi manusia kopong tanpa arah yang hilang daya juangnya. Tampar dirimu sendiri, tak perlu hingga orang lain yang melakukannya bukan?
31 Agustus 2024
Mencari produk skincare hypoallergenic untuk bayi pastinya menjadi tantangan tersendiri buat para ibu, apalagi yang buah hatinya memiliki kulit sensitif dan allergen. Kulit bayi yang masih sangat sensitif itu membutuhkan perawatan khusus, sehingga memilih produk yang aman dan tidak menyebabkan reaksi alergi adalah prioritas utama. Tapi bund, sayangnya nggak semua produk yang beredar di pasaran menjamin keamanan tersebut. Bahan-bahan kimia tertentu yang mungkin nggak berbahaya buat orang dewasa bisa menimbulkan iritasi atau alergi pada kulit bayi yang kondisinya memang masih 40-60% lebih tipis dibandingkan dengan ketebalan kulit orang dewasa. Oleh karena itu, mencari produk skincare hypoallergenic yang sesuai dan aman menjadi semakin penting dalam menjaga kesehatan kulit buah hati.
Sekilas Tentang Apa Itu Hypoallergenic
Apa itu hypoallergenic? Hypoallergenic adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan produk yang dirancang khusus untuk meminimalisir risiko alergi. Produk dengan label hypoallergenic telah melalui berbagai uji klinis untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam produk tersebut memiliki kemungkinan sangat rendah untuk menyebabkan reaksi alergi, terutama pada kulit sensitif seperti kulit bayi. Dalam konteks skincare, skincare hypoallergenic adalah produk perawatan kulit yang diformulasikan dengan bahan-bahan lembut dan aman untuk menghindari iritasi atau reaksi alergi, menjadikannya pilihan yang tepat untuk bayi yang memiliki kulit sensitif.Produk Skincare Hypoallergenic Tested
Salah satu produk hypoallergenic andalanku untuk kuberikan ke buah hati adalah produk dari Yuri Baby Dee, mereka punya varian skincare hypoallergenic yang sudah lolos uji secara dermatologis oleh dermatologist test. Yuri Baby Dee dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kulit sensitif bayi, dengan bahan-bahan alami yang aman dan lembut. Produk hypoallergenic dari Yuri menggunakan bahan eco-friendly, tanpa pewarna, tanpa SLS, alcohol free, dan tentunya sudah pH balanced. Dengan memilih Baby Dee, aku sebagai ibu merasa tenang karena tahu kalau mereka memberikan perlindungan terbaik untuk kulit buah hatiku tanpa khawatir akan risiko alergi atau iritasi.Yuri sendiri buatku udah nggak asing terdengar. Sebagai seorang ibu, aku sudah sangat familiar sama produk-produknya yang lain. Nggak hanya produk bayi, mereka juga punya produk yang aman untuk anak-anak usia di atas balita. Pernah denger theme song iklan: "Dee dee dee dee, dee dee shampooku 🎶"? Yang packaging shampoonya warna biru-merah-hijau itu? 😄
Momfluencer Gathering bersama Yuri Baby Dee
Menyadari betapa pentingnya merawat kulit si kecil dengan baik, Yuri Baby Dee berinisiatif untuk mengedukasi ibu-ibu yang anaknya masih di usia 0-3 tahun dengan menyelenggarakan acara gathering dengan menghadirkan dokter spesialis dermatologi dan venereologi. Seneng banget, kemarin aku berkesempatan untuk bisa hadir di acara "Momfluencer Gathering" tersebut.Sebagai dokter spesialis yang juga aktif menjadi anggota PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia), Asva sharing banyak hal mengenai bagaimana sebenernya keadaan kulit bayi itu dan cara yang benar untuk merawatnya. Salah satu bagian yang paling aku highlight dari sharingnya adalah betapa pentingnya merawat dan menjaga kulit bayi untuk tetap lembap dengan rutin mengoleskan pelembap skincare hypoallergenic. Di Indonesia yang termasuk negara tropis ini, kulit bayi yang lebih tipis tadi menjadi cenderung kering karena tingkat penguapan air pada kulitnya cenderung tinggi. Mengaplikasikan pelembab ke buah hati minimal dua kali sehari setelah mandi atau lebih sering bila cuaca sedang dingin sangat dianjurkan. Menurut Asva, produk pelembap yang aman itu nggak mengandung SLS dan alkohol.
Ketemu lagi sama mbak Sasha di Momfluencer Gathering Yuri Baby Dee |
Sekelumit cerita dari momfluencer gathering bareng Yuri Baby Dee kemarin. Nggak nyangka bisa ketemu juga sama mbak Silvi dan mbak Sasha di sana. Sayangnya kemarin berasa singkat banget waktunya, huhuhu jadi nggak sempat ngobrol lama dan foto bareng 😭 Semoga next time bisa ketemu dan seru-seruan bareng lagi. Makasih banyak buat Yuri Baby Dee yang sudah mengundangku di gathering ini. Bulan ini, nggak perlu lagi nyetok kebutuhan skincare anak-anak, yeay!
20 Mei 2024
Baru sekitar 15 menit bapak pesan percobaan kopi pertamanya, si mbarep bilang kalau udah kebelet pipis ― celingak celinguk ― oke, "Mas, saya titip kopinya di sini dulu ya." Tentunya sekalian bayar lebih dulu pesanannya, supaya masnya nggak perlu was-was kalau akhirnya kami nggak balik lagi. Nggak ada toilet di kedai ini, terpaksa tinggalkan pesanan dulu untuk ke masjid terdekat, sekalian si mbarep BAK.
Area mas Waw sibuk dengan aktivitas di bar miliknya. |
Akhirnya Menikmati Secangkir Kopi Enak di Jogja
Arunika, coffee mocktail yang disajikan dalam segelas cangkir kaca layaknya coffee mocktail lainnya, rasanya gila! Gila, karena harganya jauh beda dibanding dengan mocktail di coffee shop biasanya. Baru kali ini ngerasain kopi enak di Jogja dalam bentuk coffee mocktail harga 15ribuan dan rasanya sama sekali nggak failed. Ternyata, pemilihan nama menu ini terinspirasi dari filosofi kopi yang menggambarkan transformasi langit gelap di pagi hari perlahan berubah menjadi cerah dengan munculnya cahaya matahari. Rasa kopi Arunika menghadirkan perpaduan unik tersendiri yang sejauh ini, dengan harganya, jadi pilihan terbaik. Saat pertama kali menyeruputnya, saya merasakan rasa kopi yang kuat dan kaya, persis seperti yang saya bayangkan, kegelapan pagi yang masih menyelimuti. Namun, seiring dengan itu, muncul rasa strawberry yang segar, disertai sentuhan manis. Seketika, gelap tadi perlahan mencerah seperti sinar matahari yang perlahan menyinari pagi. Kombinasi ini rasanya semakin lengkap dengan kesegaran mint yang menyejukkan, layaknya embun pagi yang memberikan kesejukan alami.
Meskipun agak cukup menyesal, karena varian lain yang diberi nama Marilyn, kurasa lebih pas untuk dipesan menemani orderan ShopeeFood takoyaki yang akhirnya jadi pengganti Indomie rebus. Harusnya, Arunika dipesan tepat di siang bolong, saat matahari sedang terik-teriknya. Marilyn itu pesanannya Momon. Sesaat setelah kopinya datang, mataku tertuju pada topping rempah di atasnya. Langsung nyeletuk ke Momon "Mau iciiiiiiipp bolee 😙?" sambil pasang muka nyuwnyuw biar dibolehin. Kata Momon: "Yhaa, koe mesti seneng karo iki." Dan YHA, bener, yang ini juga enaaaaaak 😭
Bagi saya, mencoba mengunjungi slow bar seperti ini rasa-rasanya baru dua kali. Pertama kali dulu tahun 2018, dikenalkan oleh pak suami di Klinik Kopi. Kedai kopi dengan konsep slow bar seperti ini, rasanya memang berbeda. Hampir setiap orang yang kalian lihat di kedai kopi tersebut, pasti tampak akrab sekali dengan si pemilik kedai. Sama halnya ketika kali pertama kami tiba di Kedai Kerumah, sudah ada beberapa pengunjung yang tampak berbincang-bincang akrab dengan mas Waw. Lucunya, saat Aqied dan Momon datang, segerombolan pengunjung yang sudah tiba lebih dulu sebelum kami, langsung sontak menyapa Momon. Nggak hanya berhenti sampai di sana, Lidya tiba setelahnya, disambut juga oleh mereka. Berkunjung ke kedai kopi dengan konsep slow bar seperti ini nggak bikin kapok untuk dicoba lagi. Apalagi, Kedai Kerumah punya varian menu dengan harga yang nggak bakal bikin kamu nyesel seandainya kamu salah pesen kopi. Dijamin kamu tetep bisa dapetin rasa kopi enak di Jogja dari sini.
Menu dan harga kopi di Kedai Kerumah |
29 Januari 2024
Tuhan pasti mengabulkan semua yang kamu butuhkan — bukan hanya yang kamu inginkan. Setidaknya itu yang menenangkanku ketika sedang merasa begini-begini saja. Yang kamu butuhkan belum tentu kamu inginkan saat ini, namun ketika itu sudah ada di depan mata, pasti kehadirannya menyertai hal baik yang bisa jadi, hanya kamu yang belum tahu itu tentang apa.
Doa-doa yang terpanjatkan, segala keinginan fana itu, semuanya belum tentu sebenar-benarnya baik untukmu, bukan? Ada Ia Yang Maha Tahu. Coba lihatlah kembali sekelilingmu dengan lebih cermat lagi, rasa syukurmu pasti akan menuntunmu pada kebahagiaan yang kemarin tertutupi tabir. Seandainya hatimu tidak penuh sesak dengan nafsu, kau pasti akan menemukannya.