Tambal Gigi Jogja dengan Harga Terjangkau di Klinik Prima Medika Sagan

tambal gigi jogja

Gigi senut-senut ketika memasuki kehamilan 9 bulan itu rasa senut-senutnya makin dobel-dobel ternyata. Dulu sewaktu anak pertama, saya baru merasakan gigi senut-senut itu ketika habis lahiran dan usia baby udah 3 bulan. Tapi untuk anak kedua ini, ternyata beda, hahaha. Gigi saya yang berlubang ini mulai senut-senut parah ketika usia kehamilan 8 bulan++. Bener-bener yang rasa nuuuuttnya itu nggak tertahankan.

Selama 3 hari menahan rasa nut-nut saya masih bisa bertahan pakai paracetamol dosis ringan. Selang beberapa hari rasa ngilunya nggak muncul. Oke, bisa agak santai lagi. Tapi akhirnya di hari selanjutnya ngilunya muncul lagi dan bertambah parah, akhirnya saya menyerah 😂 Rasa sakit yang terakhir sampai bikin nangis. Kumur-kumur pakai air garam dan bawang putih udah nggak ngaruh lagi efeknya. Saya putuskan untuk periksa ke dokter gigi di Klinik Gigi Prima Medika yang berada di Sagan, Yogyakarta.

Dulu Pernah Matikan Saraf Gigi di Prima Medika Jogja

Tau Klinik Gigi Prima Medika Sagan itu awalnya dulu rekomendasi dari temen kantor. Kala itu sempat googling juga kalau review pelayanan di klinik ini cukup oke dengan harga yang terjangkau. Waktu pas anak pertama, saya mengikuti prosedur untuk mematikan saraf gigi dan setelah beberapa kali tindakan, akhirnya selesai dengan baik, setelahnya nggak ada masalah lagi. Waktu itu tindakan medis dilakukan oleh drg. Ryan. Meskipun memang harus bolak balik rontgen dan kontrol, tapi pengalaman pertama saya dirawat di klinik gigi ini memuaskan. Jadi, ya untuk masalah senut-senut kali ini saya memutuskan untuk balik lagi aja ke Klinik Gigi Prima Medika Jogja.

Tambal Gigi Permanen untuk Ibu Hamil di Prima Medika Jogja

Sewaktu berniat untuk berkunjung lagi ke Prima Medika Jogja, ternyata drg. Ryan sudah tidak lagi praktek di sana. Ya sudah tanpa pikir panjang dan karena memang saat itu kondisi ngilu udah nggak bisa tertahankan lagi, saya minta untuk ketemu dengan dokter gigi yang saat itu sedang praktek saja. 

Sore itu untuk kali pertama saya bertemu dengan drg. Dicsi. Beliau dokter perempuan, orangnya ramah dan komunikatif ketika diajak ngobrol maupun konsultasi. Bukan tipe dokter yang pengennya buru-buru kelar gitu lho. Saya konsultasi untuk permasalahan dua lubang gigi yang akhirnya ketika hamil kerasa tambah senut-senut luar biasa. Tak lupa menyampaikan juga jika saat itu saya dalam keadaan hamil dan sudah masuk trimester terakhir.

Sewaktu kontrol pertama, tindakan yang diberikan hanya melakukan observasi, membersihkan gigi saya yang berlubang, dan melakukan penambalan sementara. Nggak ada pemberian obat sama sekali. Saya diminta untuk datang kembali dua minggu kemudian atau jika gigi terasa sakit. Setelah pertemuan pertama saya dengan drg. Dicsi, Alhamdulillah senut-senut nggak pernah muncul lagi.

Tepat dua minggu sesuai jadwal, saya kembali untuk kontrol dan sekaligus tindakan menambal permanen gigi yang berlubang. Ini kali pertama saya tambal gigi permanen. Prosesnya ternyata nggak lama ya, seingat saya nggak sampai sejam deh. Gigi saya ditambal menggunakan bahan tambalan yang berwarna sama dengan warna gigi asli. Dokter Dicsi nggak tremor sewaktu memproses pemasangan tambalan. Hasil tambalannya pun rapih, menyerupai gigi aslinya. Setelah proses tambal permanen selesai, bu dokter hanya berpesan tidak boleh makan dan minum selama 2 jam untuk memastikan tambalan gigi benar-benar sudah siap digunakan. Puji syukur Alhamdulillah sampai dengan tulisan ini diterbitkan (berarti sudah lebih dari 3 bulan), tambalan gigi ini nggak pernah bermasalah sama sekali. Nyaman aja gitu meski dipakai buat maem maeman yang keras.

Biaya Tambal Gigi Jogja di Klinik Prima Medika

Soal pembiayaan nih, di Klinik Prima Medika sayangnya nggak menerima BPJS ya. Mereka hanya menerima asuransi tertentu, salah satunya yang saya ingat adalah Mandiri Inhealth dan BNI Life. Kemarin sih saya nggak pake asuransi. Untungnya, biaya tambal gigi permanen di sana ternyata cukup terjangkau. Untuk kontrol pertama seingat saya nggak sampai 200ribu. Sedangkan, untuk biaya tambal gigi kemarin total yang harus saya bayar Rp 375,000. Besar biaya yang dikenakan itu tergantung dengan jenis dan besarnya lubang gigi yang harus ditambal. Kalau kemarin saya tanya ke kasir sih kisarannya di 300-750rb.

Sejauh pengalaman saya mengurus persoalan gigi di Klinik Prima Medika, nggak ada yang mengecewakan sih. Dari sisi pelayanan, tempat, dan biaya semuanya cukup memuaskan. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman yang mungkin sedang mencari info mengenai klinik gigi yang recommended di Jogja. Tapi saya sih berharap semoga nggak perlu sampai kesana deh, nggak usah sakit gigi, sakitnya bikin kapok! Hehe~




Credit header photo by Rudi Fargo on Unsplash

Posting Komentar

Instagram

Dari Ajengmas. Theme by STS.