!->
26 September 2021
Sebetulnya sudah lama ingin berbagi pengalaman melahirkan di puskesmas. Tapi ternyata sampai saat ini yang namanya membagi waktu dan tenaga dengan baik itu masih harus terus belajar, hehe.
Tahun 2021 nggak kerasa udah berjalan beberapa bulan. Nggak kerasa juga, si kecil nak mbarep saya sudah berusia setahun lebih. Puji syukur Alhamdulillah dengan segala hal yang datang pada keluarga kecil kami di dua tahun terakhir. Memang, apapun yang sudah ditetapkan oleh-Nya akan selalu indah pada waktunya. Siap tak siap, semuanya adalah sebuah jawaban terbaik yang tentunya juga disertai dengan tanggung jawab.
Perjalanan kehamilan sempat sedikit saya ceritakan di blog ini juga. Sejak dulu saya selalu punya pemikiran bahwa segala hal yang secara alamiah memang harus dijalani, ya sudah dijalani saja apa adanya tanpa bumbu-bumbu drama tambahan. Mungkin, itu yang kemudian membawa saya menjalani masa-masa kehamilan dan melahirkan yang rasanya seperti...ya sudah begitu, ayok dilalui saja. Tanpa mual, tanpa ngidam, cuman satu yang paling kerasa, tambah gampang ngantuk, hehe. Lelah lemes? Ya lelah yang wajar aja, namanya juga hamil, tentu kondisi tubuh tidak se-prima ketika nggak hamil.
Alhamdulillah, saya diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa melahirkan secara normal anak pertama di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Semuanya serba pertama. Semuanya hanya berawal dari apa yang dibayangkan ketika membaca artikel, jurnal ini itu, atau menonton video dari ibu-ibu lain yang sudah dengan baik hati berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Dan kali ini saya juga ingin berbagi pengalaman melahirkan di puskesmas. Dulu tak sedikit juga ternyata yang mempertanyakan, kenapa di Puskesmas? Kok berani ya, apalagi anak pertama? Hmm, kenapa tidak?
Kenapa memilih melahirkan di Puskesmas?
Bagi saya pribadi, alasan pertama tentu saja karena kondisi kandungan dan perjalanan kehamilan saya yang Alhamdulillah baik-baik saja dan semua hal yang menjadi syarat untuk bisa lahiran secara normal sudah terpenuhi, tidak ada tanda-tanda kegawatan yang muncul selama itu. Kedua, puskesmas ini mempunyai fasilitas kesehatan 24 jam yang memenuhi untuk bisa melayani proses persalinan. Ketiga, jarak tempuh dan akses jalan Magelang yang lengang dari rumah saya hanya kurang dari 6 kilometer. Keempat, karena saya punya alasan yang sedikit sentimentil untuk memilih Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Kelima, dan bagi saya ini satu hal yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan bagi ibu yang akan melahirkan, adalah chemistry dengan lingkungan di Puskesmas Tegalrejo ini lah yang semakin memantapkan hati saya untuk melakukan persalinan disini.
Singkatnya, ada 5 hal yang jadi pertimbangan saya untuk melahirkan di puskesmas Tegalrejo :
- Kondisi kandungan dan perjalanan selama kehamilan baik-baik saja, memenuhi kriteria untuk lahiran secara normal
- Puskesmas Tegalrejo punya fasilitas kesehatan 24 jam melayani persalinan
- Jarak tempuh <6 kilometer
- Alasan sentimentil
- Chemistry dengan lingkungan puskesmas (bidan, pelayanan, ruangan, dll)
Dari mana chemistry itu didapatkan? Tentunya nggak cuman sehari dua hari untuk bisa mengetahuinya. Saya sudah beberapa kali mengunjungi puskesmas ini, sembari kontrol kehamilan, saya coba berjalan mengelilingi setiap sudut di sana. Melihat dan mencoba berinteraksi dengan petugas medis yang ada di puskesmas. Menyempatkan waktu untuk bercakap-cakap dengan bidan dan perawat, sembari memperhatikan bagaimana atmosfir tempat itu dengan saya. Feeling, ya, kala itu rasanya saya benar-benar menyerahkan perasaan saya, dengan tentu saja tetap melibatkan logika dan nggak waton gobras gabrus.
Pendaftaran persalinan di Puskesmas Tegalrejo
Pendaftaran persalinan di puskesmas dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelum HPL tiba. Kalau di Puskesmas Tegalrejo, kita bisa mendaftar untuk persalinan H-2 bulan sebelum HPL. Bu ibu bisa mengisi form pendaftaran secara online melalui tautan berikut ini bit.ly/Dalin_Tejo. Kalau dulu kebetulan saya mendaftar langsung di ruangan petugas persalinan (di lantai 2) karena kala itu bertepatan saya kontrol hamil juga. Setelah mengisi form pendaftaran, petugas di sana menjelaskan dan memberikan secarik kertas yang berisi daftar barang-barang pribadi apa saja yang harus dibawa sendiri oleh pasien ketika ingin melakukan persalinan di puskesmas.
Si Kecil yang memilih kapan Ia ingin lahir ke dunia ini
Kala itu, waktu perkiraan persalinan saya sudah lewat seminggu. Bahkan, di hari yang tadinya diperkirakan saya akan melahirkan, saya masih masuk kerja, hahaha. Masih inget banget waktu di kantor ada teman yang tanya: "Jeng, perutmu udah keliatan gede banget, kapan HPL-nya?".........Saya jawab, "Hari ini", sembari nyengir. Lalu percakapan berakhir dengan hahaha yang awkward. Iya, saya memang pengen ambil cuti mepet, semepet-mepetnya dengan hari persalinan. Tentunya ya biar bisa menikmati waktu bersama si kecil lebih lama sebelum besok harus kembali bekerja. Dan ternyata Allah Yang Maha Kuasa mengabulkan keinginan itu.
Laki-laki atau perempuan; Sabtu atau Minggu; Siang atau malam; dan untuk segala hal yang jawabannya murni kehendak Yang Maha Kuasa, saya tak pernah berani untuk mencoba ngarani ini dan itu.
Selalu memanjatkan doa, agar jabang bayi selalu sehat, lengkap, dan kuat tanpa kurang. Sampai pada akhirnya sudah lewat hampir dua pekan, tentu saja hati ini mulai jadi khawatir. Bapak suami sudah mulai ancang-ancang, tapi apa boleh buat kala itu si bapak masih harus menjalani Ujian Akhir Semester. Si kecil tak kunjung memberikan tanda-tanda kehadirannya. Saya jadi berprasangka, jangan-jangan ini nak mbarep sengaja nungguin bapaknya selesai semua urusan kuliah? Hmm...alhasil selepas sholat Isya, saya ajak dia bicara sambil elus-elus perut besar saya ini. "Nak, kalau sudah pengen ketemu ibu dan bapak, ayok. Mau sekarang, mau nanti, atau mau besok, ayok kami insyaAllah sudah siap. Bapak sama Ibu juga udah pengen ketemu. Tenang aja, ndak usah nungguin bapak selesai ujian, bapak udah ijin kok. Tapi, ini Ibu nggak bermaksud maksa lho ya. Ibu manut, ikut nak mbarep pengennya lahir kapan".
"Nak, kalau sudah pengen ketemu ibu dan bapak, ayok. Mau sekarang, nanti, atau mau besok, ayok...ibu dan bapak siap..."
Puji Tuhan, lagi-lagi, waktu yang sudah ditetapkan oleh-Nya akan selalu indah pada waktunya. Selepas sholat Isya saya ajak ngobrol jabang bayi kecil ini di dalam perut, selang beberapa jam, tepatnya jam 03:00 dini hari, saya mulai kontraksi. Subhanallah. Nggak pernah tau dengan pasti gimana yang namanya kontraksi sebelumnya. Cuman bisa ngebayangin, mengira-ngira dari cerita ibu-ibu di Youtube, dan lagi-lagi feeling. Ya, beneran semuanya soal feeling dan mendengarkan apa kata hati. Mulai dari kontraksi yang rasanya ceklit-ceklit dengan jeda waktu sejam, setengah jam, sampai dengan akhirnya mulai konstan terjadi tiap 5 menit. Jam 08:00 setelah sarapan bubur, tiba-tiba, saya muntah, hoek keluar semua lah itu bubur ayam Gasibu. Untuk kali pertama selama saya hamil, akhirnya saya ngalamin muntah juga. Feeling saya seketika itu langsung minta bapak suami untuk berangkat ke puskesmas, sekarang juga pak!
Proses persalinan di puskesmas
Setibanya di puskesmas, tentu saja saya langsung dipersilahkan menuju ruang persalinan dan dilakukan pengecekan awal. Ruang persalinan di Puskesmas Tegalrejo seingat saya bisa menampung hingga 2 atau 3 pasien (sebelum pandemi ya). Satu hal penting yang menjadi catatan, ketika saat itu ada lebih dari 1 ibu hamil yang juga butuh ruang persalinan, kita harus berbagi ruangan dengan ibu hamil lainnya 😊 Untuk saya sih itu nggak jadi masalah, tetap ada sekat yang membatasi juga kok, tapi kan kembali lagi, bisa jadi hal ini membuatmu nggak nyaman. Jadi, sewaktu menjalani proses kontraksi menunggu bukaan membesar, di tempat tidur sebelah ada ibu-ibu lain yang juga sedang menunggu bukaan. Selain itu, saya tidak ingat lagi detailnya seperti apa, kala itu pikiran saya cuman fokus konsentrasi buat menahan rasa sakit 😂 Wis ra kober ngopeni liyane, wkwkwkw.
Oiya, di Puskesmas Tegalrejo tidak ada kelas untuk fasilitas bangsal (ruang perawatan) yaa bu ibu. Semua pasien baik itu pasien umum, BPJS, atau jaminan kesehatan lain akan mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sama.
Ternyata, setibanya di puskesmas, kondisi saya dinyatakan baru bukaan 2. Hmm, masih bukaan kecil ternyata. Untungnya, oleh bidan di Puskesmas saya diminta tetep stay disana, di ruang persalinan. Mungkin karena kala itu saya pasien pertama yang datang apa ya? Mungkin, bisa jadi.
Nah, ini nih proses yang luar biasa rasanya. Menemani si kecil mencari jalan lahirnya sambil terus mengiringi prosesnya dengan sabar dan doa. Di kepala saya saat itu fokusnya hanya satu, saya harus kuat, mbuh piye carane, MPC! Terus menerus mengafirmasi diri dengan hal-hal positif pokoknya.
Bertahan sampai dengan bukaan 8, air ketuban sudah mulai keluar. Ujian mental dan tenaga silih berganti satu per satu. Di satu sisi harus menahan diri gimana caranya biar nggak ngeden, tapi di sisi lain ternyata pun saya nggak bisa kontrol semua itu sepenuhnya. Ada perasaan rasa bersalah yang kala itu merasa tidak mampu menjalankan tugas kecil untuk menahan ngeden saja terus muncul di kepala saya. Pada akhirnya yang bisa dilakukan ya pasrah terus berdoa, merelakan sepenuhnya pada Allah SWT.
....saya lanjutkan di postingan berikutnya ya,
udah berasa kepanjangan ini soalnya, hehe.
Monggo, silahkan lanjut ke sini.
udah berasa kepanjangan ini soalnya, hehe.
Monggo, silahkan lanjut ke sini.
17 September 2021
Saya lagi happy banget karena berhasil melewati godaan untuk mencetin jerawat yang ada di hidung. Dan bener dong, dengan kesabaran, jerawat akhirnya kering berhasil kempes. Sekarang, tinggal menghempaskan bekasnya pakai rangkaian produk dari Scarlett Whitening. Kali ini saya mau berbagi pengalaman selama 3 minggu pakai serangkaian produk dari Scarlett Whitening, mungkin teman-teman baik diluar sana ada juga nih yang masih penasaran maju mundur buat cobain.
Jadi, beberapa minggu ini saya emang sedang menghadapi perubahan hormon yang naik turun rasanya. Meski nggak berefek parah di kulit wajah, tapi tetep aja sih bete juga kalo tetiba muncul jerawat yang guede di area yang jelas-jelas terpampang nyata (baca: hidung bagian depan). Setiap kali ngaca pengennya hihhh pengen tak pencet biar gone! Eits, tunggu tunggu, godaan segede apapun saat mo mencet jerawat harus ditahan ya teman. Karena efeknya justru malah memperparah peradangan dan alhasil bikin bekas jerawat makin ninggal di wajah.
Sampai akhirnya badai jerawat berlalu, dan saatnya buat treatment untuk ngilangin bekas-bekasnya. Jatuhlah pilihan untuk nyobain serangkaian produk dari Scarlett yang kali ini sekalian pengen saya review, ada Serum Brightly Ever After, Brightening Facial Wash, dan Brightly Ever After Cream Night. Supaya bisa afdol ngerasain experiencenya, semua produk sejenis yang pernah saya pakai sebelumnya saya stop dan beralih ke Scarlett Whitening.
Scarlett Whitening Brightening Facial Wash All Skin Type
Kita bahas facial wash dulu karena mencuci wajah adalah step awal sebelum memulai treatment. Wajah yang bersih dari sisa-sisa makeup atau kotoran yang bisa menyumbat pori-pori itu adalah syarat utama agar produk serum maupun cream bisa terserap maksimal. Kalau udah dicuci bersih kan wajah udah siap buat dipakein produk lainnya.
Facial wash ini datang dengan kemasan yang safety banget. Dan nggak cuman produk ini doang, tapi sᴇᴍᴜᴀ produknya dikemas dengan packaging yang oke banget. Ini satu hal yang mesti saya acungi jempol deh buat Tim Scarlett Whitening. Mereka bener-bener memperhatikan produk mereka diberi packaging yang lengkap dan aman. Kardus packagingnya masih dilapisi lagi sama plastic press.
Brightening Facial Wash ini mengandung 4 bahan utama yaitu: Glutathione, Vitamin E, Rose Petals dan Aloe Vera yang dipresentasikan dengan sangat apik melalui produknya yang bening transparan, terdapat butiran-butiran berwarna pink dan seolah memang seperti ada kelopak bunga mawarnya. Klaimnya menyebutkan bahwa produk ini dapat membantu mencerahkan wajah, menutrisi serta mengecilkan pori-pori, mengontrol kadar minyak berlebih di wajah, membantu menghilangkan beruntus/jerawat di wajah, dan membantu meregenerasi kulit wajah agar tampak lebih fresh.
Pengalaman Mencoba
Facial wash ini di kulit wajahku cukup melembapkan dan nggak ada yang berasa mengganggu. Setelah cuci muka, kulit wajah berasa seger, nggak meninggalkan rasa klenyit maupun licin. Terkadang ada kan beberapa produk facial wash lain tuh kalau nggak bikin terlalu kesed, yang ada malah jadi klenyit dan bikin harus bolak balik bilas, bikin jadi basah kemana-mana, huft. Tapi si Scarlett Whitening Brightening Facial Wash ini nggak sama sekali. Dari semua klaimnya, saya merasa produk ini memang bekerja dengan baik di wajah saya terutama soal mengontrol kadar minyak berlebih.
Scarlett Whitening Serum Brightly Ever After
Okay, facial wash sudah, yuk mari kita bahas salah satu produk viralnya si Scarlett Whitening, yaitu serum! Serum ini teksturnya cair banget dan runny. Kebiasaan saya ketika menggunakan serum, saya lebih suka meneteskan serum dari pippet langsung ke wajah. Jadi, ketika menggunakan Serum Brightly Ever After dari Scarlett ini harus cepet-cepet dibaurkan sebelum beleber kemana-mana. Yang saya suka dari teksturnya ini adalah dia jadi cepat meresap ke kulit wajah dan nggak ada rasa greasy atau berat gitu lho, bahkan sesaat setelah diaplikasikan. Kalau udah ditunggu beberapa saat, bener-bener kerasa banget dia nyerap ke dalam kulit. Setelah menggunakan serum ini, ketika kita mau timpa lagi dengan produk lain seperti Brightly Ever After Cream Night, itu sama sekali nggak bikin ada rasa "berat" di wajah.
Serum ini menggunakan bahan aktif Phyto Whitening, Glutathione, Vitamin C, Niacinamide, dan Lavender Water. Kalau ada yang concern tentang wewangian di sebuah produk serum, saya nggak merasa produk ini memiliki wangi "tertentu".
Pengalaman Mencoba
Selama menggunakan serum ini, nggak ada efek breakout maupun bruntusan. Klaimnya tentang mencerahkan dan menyamarkan noda bekas jerawat di wajah saya masih belum nampak signifikan, mungkin kalau di saya butuh waktu yang lebih lama. Tetapi, kandungan Lavender Water dan Glutathione yang bermanfaat untuk menghaluskan dan meningkatkan kelembapan kulit, langsung bisa saya rasakan sejak awal pemakaian sampai sekarang.
Scarlett Whitening Brightly Ever After Cream Night
Nah, ini yang jadi produk favorite saya, Brightly Ever After Cream Night. Krim malam ini memiliki tekstur yang pas menurut saya dan bisa diblend di wajah dengan sangat mudah. Ada banyak sekali kandungan aktif yang ada di dalam krim malam ini yaitu: Glutathione, Niacinamide, Natural Vit-C, Hexapeptide-8, Poreaway, Green Caviar dan Aqua Peptide Glow.
Klaim dari produk ini dapat membantu :
- Meningkatkan kelembapan
serta elastisitas kulit.
- Mencerahkan kulit wajah
secara merata.
- Memudarkan bekas-bekas
jerawat.
- Mengecilkan pori-pori.
- Menghilangkan garis halus
juga mengencangkan.
- Meningkatkan hidrasi kulit, menutrisi dan membuat kulit menjadi lebih glowing.
Pengalaman Mencoba
Entah kenapa saya suka sama wangi dari krim malam ini. Kayak ada wangi akar rempah gitu lho, tapi light banget rasanya dan menurut saya nggak tajam baunya. Jadi bukan wangi produk yang strong gitu sih menurut saya. Justru karena ini krim yang dipakai di malam hari sebelum tidur, wanginya tuh jadi bikin relax. Tapi mungkin, untuk sebagian teman-teman yang sensitif dengan wangi-wangian di sebuah produk, bisa jadi agak keganggu ya.
Krim malam ini cepat meresap ke dalam kulit. Setelah diaplikasikan, sama seperti serumnya, nggak ada rasa greasy atau jadi berasa berat kayak ada lapisan tambahan di kulit, gitu nggak ada. Saya seringkali merasa ada rasa berat di wajah ketika menggunakan krim malam di beberapa produk krim malam dari brand lainnya. Jadi ketika mau tidur tuh berasa banget di muka emang lagi pake "sesuatu" gitu lho, dan itu bikin nggak nyaman. Tapiiii Scarlett Whitening Brightly Ever After Cream Night ini nggak kayak gitu. Bener-bener ringan banget dan sama sekali nggak ganggu kalo dipake buat tidur, karena itulah saya sukaaaa banget sama krim malam ini.
Efek Selama ±3 Minggu Menggunakan Rangkaian Produk
Scarlett Whitening Brigthening
Selama hampir 3 minggu pemakaian menggunakan serangkaian produk Scarlett Whitening Brigthening di pagi dan malam bikin wajah nggak kusam dan noda bekas jerawat lebih cepat tersamarkan. Di pagi hari ketika bangun sama sekali nggak ngerasain wajah jadi kilang minyak, ini menandakan kulit wajah saya terhidrasi dengan baik. Bagian yang saya paling suka adalah setelah bilas muka pakai air pas bangun tidur, tekstur kulit wajah kerasa banget jadi halus, nggak kering, nggak berminyak, jadi bikin suka pegang-pegang pipi sendiri, hahaha.
Dari ketiga rangkaian produk pencerah dari Scarlett Whitening ini, saya paling suka sama Brightly Ever After Cream Night karena after effectnya pasca pemakaian dan wanginya yang bikin menenangkan juga cepat meresap. Apalagi ketika dipakai semalaman, sama sekali nggak greasy dan nggak ada rasa lengket di wajah.
Karena sama sekali nggak ada keluhan yang berarti selama pemakaian produk Scarlett Whitening ini dan harganya yang juga affordable, bayangin deh semua produk Scarlett yang udah saya bahas ini hanya dibandrol dengan harga Rp 75,000 saja 💗 Ketiga produk ini nggak ada salahnya banget untuk digunakan sebagai perawatan wajah sehari-hari karena produk Scarlett Whitening sudah terdaftar resmi di BPOM dan aman untuk digunakan ibu hamil yah.
By the way, Scarlett Whitening ini punya berbagai varian produk bodycare dan skincare. Kalian bisa kepoin produk-produknya sesuai dengan kebutuhan kulit kalian. Cek di Instagramnya disini :
Saking viralnya produk dari Scarlett Whitening ini, sampai ada juga ternyata yang kemudian jual produk palsunya, serem bener dah. Tapi tenang, kalian bisa cek langsung keaslian produk Scarlett Whitening di tautan ini https://verify.scarlettwhitening.com/
Teman-teman baik yang pengen cobain juga produknya, biar nggak was-was mending order via website, marketplace officialnya atau chat langsung ke admin Scarlett disini:
- 𝑾𝒆𝒃𝒔𝒊𝒕𝒆 - Scarlett Whitening
- 𝑺𝒉𝒐𝒑𝒆𝒆 - Scarlett Whitening Official Shop
- 𝑻𝒐𝒌𝒐𝒑𝒆𝒅𝒊𝒂 - Scarlett Whitening Indonesia
- 𝑾𝒉𝒂𝒕𝒔𝑨𝒑𝒑 - 087700353000
- 𝑳𝒊𝒏𝒆 𝑶𝒇𝒇𝒊𝒄𝒊𝒂𝒍
Baiklah, sekian dulu yah sharingnya tentang pengalamanku menggunakan serangkaian produk dari Scarlett Whitening. Teman-teman baik yang mungkin juga sudah mencoba beberapa produk dari Scarlett bisa share juga yuk di kolom komentar 😉 Bagi yang belum mencoba dan masih penasaran, I recommend this product and it's worth trying.
06 September 2021
Hasil tangkapan layar dari video Wonderland Indonesia |
Teman-teman baik pasti udah pernah nonton video Wonderland Indonesia yang sempat viral dan jadi trending topic di YouTube ini kan? Jikalau masih belum, harus nonton deh, serius, video ini bener-bener memukau dengan segala keindahan unsur budaya Indonesia yang dibawa di dalamnya. Alur cerita, sinematografi, ditambah aransemen lagu dan musiknya, aduh, langsung bikin jatuh hati, sekaligus merasa bangga; bangga Indonesia punya anak muda yang spiritnya seperti ini.
Saya memang sudah subscribe YouTube channelnya Alffy Rev sejak lama. Begitu notice ada trailer videonya Wonderland Indonesia (yang itu aja udah bikin merinding) makinlah menanti-nanti pengen banget segera bisa nonton full videonya. Meskipun bukan penikmat lagu EDM, tapi karya-karyanya yang sering membawa lagu-lagu daerah Indonesia selalu jadi playlist favorite yang saya dengarkan bersama anak balita saya yang saat ini belum genap 2 tahun. Nak lanang selalu duduk diam manis sambil konsentrasi melihat video-video Alffy diputar, sesekali dia jingkrak jingkrak kalo pas dapet tempo lagu yang cepat. Saat ini, Wonderland Indonesia jadi video terfavorite kami, yang sebelumnya jatuh ke video berjudul Epic Medley of Indonesian Cultures by Alffy Rev.
Tulisan ini saya buat sebagai catatan. Karena entah kenapa, saya selalu auto ikutan nyanyi setiap nontonin Wonderland Indonesia (dan masih suka salah salah mulu sama liriknya) alhasil, kenapa nggak saya catat saja di blog dan tinggal buka tulisan ini ketika saya mau karaokean? 😂 Nggak seru tau kalo nyanyi tapi liriknya salah mulu, betul tidak bu ibu?? Hahaha. Yaa semoga catatan kecil ini bisa bermanfaat, minimal supaya bu ibu yang sudah semangat pengen nyanyi melepas lelah bisa lancar mengeluarkan suara terbaiknya tanpa salah lirik ketika nonton Wonderland Indonesia.
Lirik lagu yang saya catat disini hanya lirik lagu daerah yang ada di video Wonderland Indonesia ya. Kesemua liriknya itu diambil sebagian-sebagian saja kalau di videonya. Jadi, ini bukan lirik lagu full dari lagu-lagu daerah. Saya cuplik hanya yang diperdengarkan di video Wonderland Indonesia saja. Tapi tenang, jika teman-teman penasaran dengan lirik lengkapnya, bisa googling saja berdasarkan judul lagunya, sudah banyak sekali yang posting kok. Ini sudah saya urutkan juga, wis pokoknya tinggal buka, tinggal nyanyi, sip!
Lirik Wonderland Indonesia
Kotabaru gunungnya Bamega Bamega umbak manampur di sala karang Umbak manampur di sala karang Batamu lawanlah adinda Adinda iman di dada rasa malayang Iman di dada rasa malayang |
1. Paris Barantai (Kalimantan) cipt: H. Anang Ardiansyah |
---|---|
Sayang-sayang, si Patokaan Matego-tego gorokan, sayang Sayang-sayang, si Patokaan Matego-tego gorokan, sayang |
2. Si Patokaan (Sulawesi Utara) cipt: N.N |
Sajojo, sajojo Yumanamko misa papara Samuna muna-muna keke Samuna muna-muna keke |
3.Sajojo (Papua) cipt: R.H. Hardjosubroto |
Soleram soleram soleram anak yang manis Anak manis janganlah dicium sayang Kalau dicium merahlah pipinya |
4. Soleram (Riau) cipt: Muhammad Arief |
Kampuang nan jauh di mato Gunuang Sansai Baku Liliang Takana Jo Kawan, Kawan Nan Lamo Sangkek Basu Liang Suliang |
5. Kampuang nan Jauh di Mato (Sumatera Barat) cipt: Oslan Husein |
Jangi janger Sengsengin…sengseng janger Sengsengin…sengseng janger serere nyoman ngeyorin kelap-kelap ngalap bunga Arasijang krangi janger, arasijang krangi janger Arasijang krangi janger, arasijang krangi janger |
6. Janger (Bali) cipt: I Gede Dharna |
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang Meberkeun jangjangna bangun taya karingrang Sukuna ranggaos reujeung pamatukna ngeluk Ngapak mega bari hiberna tarik nyuruwuk |
7. Manuk Dadali (Jawa Barat) cipt: Sambas Mangundikarta |
Mana di mana anak kambing saya Anak kambing tuan ada di pohon waru Mana di mana jantung hati saya Jantung hati tuan ada di Kampung Baru |
8. Anak Kambing Saya (Nusa Tenggara Timur) cipt: Ibu Sud |
Tak lelo, lelo, lelo ledhung Cep meneng ojo pijer nangis Anakku sing ayu rupane Dadiyo pendhekaring bongso |
9. Lelo Ledhung (Jawa Tengah) cipt: Markasan |
** Teman-teman, ternyata ketika tulisan ini diakses lewat gadget, tabel yang berisi judul lagunya nggak kelihatan ya? Maaf ya, ini masih saya cari-cari lagi gimana caranya biar bisa tetep muncul dan terbaca.
Selanjutnya ada lagu kebangsaan Bagimu Negeri yang dinyanyikan dengan penuh haru biru. Rasanya setiap melihat scene ini di videonya, hati saya ikut bergetar. Eh, tapi banyak adegan di scene video Wonderland Indonesia itu bikin hati bergetar juga, baguuuss bangeeet pokoknya ih.
Terimakasih untuk Alffy Rev dan tim yang sudah membuat karya seindah ini. Terimakasih untuk Novia Bachmid atas suara merdunya yang berhasil menyentuh hati. Tak hanya suaranya, parasnya pun juga, begitu pas membawakan baju-baju khas dari berbagai suku di Indonesia. Ah, saya sebagai emak-emak jatuh hati meleleh melihat hasil karya indah kalian, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menjaga semangat positif kalian, memberikan energi untuk kalian agar bisa terus amanah berkarya untuk Bangsa Indonesia. Aamin ya robbal'alamin 🙏
Indonesia is not just wonderful
Indonesia is a wonderland
Langganan:
Postingan (Atom)