!->
27 Juni 2017
Diambil sewaktu transit di Bandara Sultan Hasanudin Makassar |
Alohaaaa, akhirnya kembali lagi saya posting tentang belahan kota lain diluar Jawa, hehehe. Mohon diingat yaa, ini bukan jalan-jalan tapi dinas, teman-teman. Yaaa alhamdulillahnya meski mengemban tugas yang seringkali menguras energi, saya masih diberi kesempatan buat nyempil jalan ke tempat wisata Gorontalo, yang kali ini di pulau Sulawesi (lagi) 😆
Tepatnya akhir tahun 2016 kemarin, berhasil menyelesaikan misi di Propinsi Gorontalo. Project selesai itu berarti tanda kesibukan baru akan dimulai. Berjudul : Implementasi Sistem, adalah PR ter-seru yang harus digarap bersama-sama, ya sama tim, ya sama klien. Berharap perjalanan implementasinya bisa smooth dan bikin happy kedua belah pihak. Amin.
Kali pertama banget berinteraksi sama bapak ibu disana. Masih pendekatan gitu ceritanya, hahaha. |
Tentang Gorontalo, yang mungkin bakalan nggak terlupa selain kliennya yang super duper menyenangkan (halo, Pak Anto 😎) saya dan Genk Avenger demi misi membawa pulang Berita Acara Serah Terima (BAST), kami harus lemburan di kampus sampai jam 2 dini hari. Padahal waktu hari itu, kami seharian flight dari Jogja-Makassar-Gorontalo, landing jam 9 malem, langsung cus ke kampus. Beneran deh, rasanya absurd banget waktu itu. The power of kepepet itu emang ajaib! *Tapi kalo sering-sering juga mabok*.
Selain ke-absurd-an soal itu, di tempat wisata Gorontalo ada banyak hal yang bisa bikin kangen, dan kesemuanya pengen saya abadikan di satu postingan ini.
1 ⎯ Alat Transportasi, Bentor
Di tempat wisata Gorontalo itu nggak ada taksi sama sekali. Kalau mau muter-muter kota Gorontalo, paling gampang pakai becak motor (baca : bentor). Waktu disana, pedoman saya cuman tiga hal, signal kuat Telkom*sel, GPS, sama handphone full battery, udah. Gunanya apa? Biar kita bisa ngira-ngira seberapa jauh jarak tujuan kita dari satu tempat ke tempat lainnya. Dari situ, bisa buat modal nawar biaya perjalanan naik bentor, hehe. Sayangnya sih bentor cuman bisa ngangkut penumpang maksimal 2 orang aja, kecuali temenmu mau disuruh duduk bareng pak sopir di belakang (siapa tau ganteng). Oiya, tips naik bentor, pakailah sweater, soalnya semribiiit anginnya warrr werr.
2 ⎯ Tempat Wisata Gorontalo yang Kedua, Ada Monumen Perjuangan Nani Wartabone
Monumen ini letaknya di tengah pusat kota. Waktu itu saya kesana sore hari, dan rame ternyata. Di sekitar monumen ada beberapa lapak penjual jajanan ringan. Banyak juga anak-anak kecil yang pada main sepatu roda. Ini jadi semacam tempat kongkow gitu di tempat wisata Gorontalo.
By the way, saya jadi kepo siapa itu Nani Wartabone, kemudian googling...
"...Ia seorang pejuang yang aktif berorganisasi dan berjuang melawan kolonialisme di daerahnya pada masa perjuangan kemerdekaan. Ia mulai berjuang dengan mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi Ketua PNI Cabang Gorontalo." - Dikutip dari Wikipedia
Nah, triggernya sewaktu tanggal 23 Januari 1942 itu, Nani Wartabone memimpin rakyat dari Suwawa dan Gorontalo untuk menurunkan bendera Belanda kemudian mengibarkan bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya. Waktu itu sepertinya semacam memanfaatkan momen ketika Jepang mulai masuk ke Indonesia sedangkan Belanda mulai ketakutan dan mundur teratur. Hmmm...
3 ⎯ Masjid Baiturrahman Limboto
Masjid ini adalah masjid terbesar di kabupaten Gorontalo. Letaknya cuman sekitar 20 meter dari Menara Eiffel. Iya, Menara Eiffel. Serius, Menara Eiffel Coret 😂 alias Menara Keagungan Limboto. Masjid ini jadi salah satu tempat wisata Gorontalo yang paling ikonik.
4 ⎯ Menara Keagungan Limboto (Menara Eiffel)
"a" mean Ajengmas 😜 Sandal hotel every where ceritanya. |
Sewaktu ke Menara Keagungan Limboto ini, saya cuman berkesempatan foto dari luar aja. Selain karena agak nggak terlalu penasaran sama bagian dalemnya, waktu itu juga kami keburu harus segera sampai di bandara buat balik ke Jogja. Menara ini terdiri dari 5 lantai, ada lift yang bisa menuju sampai dengan lantai 3, selebihnya kita harus naik lewat anak tangga. Di lantai paling atas kita bisa lihat pemandangan Kota Gorontalo dari ketinggian. Sempet googling, ternyata pernah ada kejadian nyeremin di menara ini 😳 *agak spooky gitu*. Hoho, makin penasaran nggak sama tempat wisata Gorontalo satu ini?
5 ⎯ Rumah Dulohupa, Rumah Adat Gorontalo
6 ⎯ Pia Saronde, Oleh-oleh Pia Khas Gorontalo
Waktu kunjungan awal banget, saya cuman bisa mampir ke Toko Pia Saronde. Lokasinya deket banget sama Hotel Amaris tempat saya menginap. Sebetulnya sih ada yang lebih enak, Pia Extra namanya, lebih empuk dan rasa cokelatnya lebih berasa cokelat 🙁 Pia Saronde ini kering banget teksturnya. Isinya macem-macem, ada cokelat, keju, susu, durian, cokelat kacang, kacang ijo, dll. Harganya sekitar 40ribuan per-pack, 1 pack isinya 10 biji.
7 ⎯ Pisang Goroho, Pisang Goreng Sulawesi
Kayak gini nih bentukan-nya Pisang Goroho 😅 Sekilas memang kayak pisang goreng biasa ya? Pisang Goroho itu pisang goreng tapi rasanya mirip kayak sukun dan sebelas dua belas kayak kentang goreng. Nah lho, bisa kebayang nggak rasanya? Jadi nggak ada manis-manisnya sama sekali. Cara makannya dicocol pakai sambel merah. Sambel merah di Gorontalo beda jauh sama sambel di Jawa, pedesnya enyak, nggigit! Pisang Goroho ini bisa kita dapetin di mana aja di tempat wisata Gorontalo. Bahkan ini jadi menu cemilan di kafe lho.
Itu dia 7 hal dari Gorontalo yang kesemuanya bisa dijangkau bentor, hahaha. Semuanya ngangenin dan menarik buat jadi tempat wisata Gorontalo. Perjalanannya, orang-orangnya, dan rekan tim yang menemani saya kesana, masing-masing punya tempat di setiap memori saya. Alhamdulillah. Postingan saya yang seperti ini bisa dibilang semacam peninggalan jejak kaki. Memori saya seluruhnya tentunya nggak bisa dituangkan sekaligus. Tapi setidaknya, dengan meninggalkan jejak ini, esok hari entah kapan dikala saya kangen, saya bisa dengan cepat mengingat lagi momen itu.
14 Juni 2017
Sooooorayy! Sambil menunggu berbuka, sambil blogwalking, boleh yaah sambil sharing aktifitas sore Aishaderm Tea Party, kemarin Sabtu, 3 Juni 2017 di Madam Tan. Seharian barengan sama Jogjabloggirls dan beberapa beauty enthusiast, acara kayak gini ini selalu berhasil jadi mood booster kalau buat saya. Apalagi kalau bukan karena selain dapat pengetahuan baru, ketemu orang yang baru (bagian ini buat saya selalu jadi yang paling menarik), yang akhirnya bisa jadi teman-teman baru juga.
"Aishaderm adalah produk kecantikan dengan segenap manfaat buah Kurma yang begitu baik, dan kami hadirkan seluruhnya sebagai solusi terbaik untuk kesehatan kulit wajah Anda."
Sedikit bocoran nih buat yang masih belum ngeh tentang Aishaderm, memang bisa dibilang brand baru di dunia kecantikan. Produk-produknya baru mulai dikenalkan ke publik tahun 2016 yang lalu. Masih baru banget yah? 😊 Produk-produk Aishaderm ini diproduksi oleh PT. Dion Farma Abadi dan sudah mempunyai sertifikasi oleh BPOM Indonesia. Mengusung konsep halal brands, inilah kenapa tagline Aishaderm adalah "Sahabat Muslimah".
Kembali soal bahan kurma, kami para blogger dan beauty enthusiast dapet informasi baru nih seputar bahan alami produk kecantikan yang berasal dari buah yang selalu jadi hitz di saat bulan Ramadan, apalagi kalau bukan buah Kurma. Saya baru tau banget yaaa ada brand cosmetics yang semua produknya menggunakan kurma sebagai bahan dasarnya. Hmmm, kenapa harus kurma yaa?
Nah, di sesi pertama acara kemarin, dipandu sama Andhika Lady (www.jenganten.com) kami mendengarkan paparan dari dr. Dinar mengenai kandungan dan manfaat kurma yang baik bagi tubuh. Yang ternyata ekstrak kurma itu mengandung 0% gula, lemak, protein dan mineral lainnya seperti tembaga, asam folat dan magnesium yang dapat membantu melembabkan kulit serta mencegah penuaan dini.
dr. Dinar menjelaskan mengenai pentingnya merawat kulit wajah dan apa saja produk skincare dari Aishaderm yang mampu memenuhi kebutuhan untuk perawatan tadi. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa ternyata, meskipun kita nggak beraktifitas di luar ruangan, penggunaan tabir surya itu tetep penting lho. Karena meskipun kita beraktifitas di dalam ruangan, yang namanya sinar UVA dan UVB itu tetap bisa tembus. Oleh karena itu, penggunaan skincare yang punya kandungan SPF sangat disarankan. Besaran SPFnya kembali lagi tergantung dari bagaimana aktifitas kita sehari-hari. Kalau sekiranya aktifitas kita seringnya di dalam ruangan, ya cukup pakai skincare yang SPFnya nggak besar.
Sembari menyimak dr. Dinar menjelaskan kandungan dan manfaat yang terdapat di setiap produknya Aishaderm, kami juga diperbolehkan untuk mencobanya langsung saat itu juga. Mulai dari VC Cream, Night Cream, Facial Foam, dan lainnya. Ada yang khas dari semua produknya Aishaderm menurut saya, yaitu wanginya. Rasanya hampir semua produk dari Aishaderm itu wanginya mirip antara satu dan lainnya. Mungkin karena sama-sama berbahan dasar kurma kali yaa.
Setelah dapet ilmu baru dari dr. Dinar dan nyobain produknya Aishaderm, acara berlanjut ke sharing tips & trik mengenai hijab fashion untuk menyambut hari lebaran besok. Yaps, siapa lagi kalau bukan Lia Ardiatami (www.ardiatami.com), Hijab Fashion Blogger asal Jogja yang kayaknya siapa sih di Jogja yang ngaku suka fashion hijab tapi nggak tau Lia? Ngaku! *abis itu ngacung sendiri* nggak diiiing 😂 Kali ini Lia sharing ke kami semua, empat tutorial menggunakan hijab yang simple tapi tetep stylish dan bisa dipake buat acara formal maupun nyantai. Ehem, empat lho yaa, bukan cuman satu, tapi empat!
Big thanks to Erny (www.ernykurnia.com) yang udah motoin *pelugciumkisskiss* 😚 |
Memasuki acara akhir, sekaligus sambil menunggu waktu berbuka, MC ngajakin kami buat main games seru. Kebetulan saya, Apin, dan Fahroz jadi satu tim, hehehe dan nggak disangka kami menang salah satu games, jadi bisa bawa pulang voucher spa, alhamdulillah. Lumayan lah buat oleh-oleh Ibu di rumah, hahaha.
Setelah acara games selesai, berhubung udah masuk waktu buka puasa juga, kami semua dipersilahkan untuk menyantap hidangan berbuka. Sambil chit chat, ngobrol sana-sini, ini jadi pengalaman baru lagi buat saya karena bisa kenal temen-temen baru yang punya latar belakang pekerjaan dan hobi yang berbeda-beda. Yes, this part it's definitely the most exciting!
Acara makan-makan ini juga sebagai penutup acara pada malam hari itu. Nggak kerasa sama sekali lho, dari jam 3 sore sampai jam 7 malam kami semua ngumpul dan happy banget. Daaaan, udah jadi kewajiban di setiap acara, yang namanya foto berjamaah itu wajib hukumnya, hahaha. Terimakasih buat Aishaderm yang sudah memberikan saya kesempatan buat ketemu ciwi-ciwi kece ini. Semoga kita bisa ketemu lagi di kesempatan yang lain yaah ladies 😉
***
Masih berasa keseruan acara kemarin, kali ini saya pengen berbagi pengalaman nyobain produknya Aishaderm. Lebih ke sharing first impression sih sebenernya, semoga tetep bisa ngasih referensi baru yah buat yang penasaran, cuuss!
VC Cream
Ini adalah produk yang paling bikin saya penasaran. VC Cream itu apa ya? Baru kali ini saya dengar produknya. Ternyata kata VC adalah singkatan dari Vitamin C. Aishaderm VC Cream ini saya gunakan sebagai pengganti pelembab. Karena kulit wajah saya itu tipenya kombinasi berminyak di bagian T, maka dengan menggunakan VC Cream ini saja buat saya sudah cukup melembabkan. Saya masih belum merasakan efek mencerahkannya. Efek melembapkannya yang saya rasakan nggak yang terlalu bikin kulit wajah jadi kenyal, tapi kan ini bukan pelembab sih yaa, jadi yaaa baeklaaah. By the way, sepertinya baru Aishaderm deh merk lokal yang mengeluarkan produk VC Cream seperti ini. Nice one!Moisturizing Facial Wash
Produk pencuci wajah dari Aishaderm ini berwarna bening. Bentuknya cair, tapi sedikit agak kental, nah lho 😅 intinya sih nggak yang cair encer gitu. Wanginya mirip sama produk shampoonya. Dari kandungannya sih nggak diklaim efek mencerahkan. Tapi buat saya nggak papa yaa, karena menurut saya kalau untuk facial wash yang penting bisa cepat membersihkan wajah dan nggak bikin kulit wajah kering. Saya lebih suka facial wash yang hasil akhirnya melembabkan, dan Aishaderm Moisturizing Facial Wash memenuhi kebutuhan itu.Anti Dandruff Nourishing Shampoo
Shampoo yang berbahan alami ekstrak kurma dan minyak zaitun. Samphoo Aishaderm ini wanginya seger. Pertama kali nyobain buat keramas langsung bisa kecium aroma wangi segernya. Begitu rambut udah kering, hasil akhirnya nggak terlalu lembut sih memang, tapi juga nggak yang bikin rambut kering. Efek yang paling saya suka sih, kulit kepala berasa seger dan enteng.Sunscreen Triple Protection
Tabir surya yang punya manfaat untuk melindungi kulit wajah dari sinar matahari langsung. Di kemasan produk ini sayangnya saya nggak nemukan informasi berapa kandungan SPF didalamnya. Sewaktu saya coba aplikasikan di wajah, setelah menggunakan VC Cream, tekstur cream-nya bisa cepat meresap dan nggak berasa greasy. Di wajah juga nggak yang berasa berat gitu teksturnya, jadi yaa tetap nyaman meski ditemploki BB Cream dan lain-lainnya 😁
Ooookaay, sekian sharing singkat mengenai produknya Aishaderm. Untuk yang penasaran dan pengen juga cobain produknya, saat ini Aishaderm sudah bisa dibeli di toko kosmetik Mutiara (buat yang di Jogja), atau temen-temen bisa juga kepo dulu di website resminya. Tinggal klik link foto dibawah ini.
Langganan:
Postingan (Atom)